Jenis ikan salmon di Indonesia coho (kisutch oncorhynchus)
Coho juga yang ukurannya relatif kecil yaitu 2.5 sampai 5 kilogram saja. Coho merupakan salah satu varian paling mudah ditemukan konsumen bahkan dari Indonesia.
Ketersediaan yang melimpah ditambah lagi dengan adanya penangkaran membuat jumlahnya cukup banyak. Jadi tidak terlalu sulit untuk menemukan varian ini di pasaran dalam negeri.
Ciri fisik dari coho juga cukup mudah dibedakan dengan varian lainnya. Warna silver yang mencolok bahkan ketika sudah dibekukan membuatnya mudah dibedakan dengan jenis lainnya.
Ketiga varian tersebut memang banyak menjadi konsumsi skala rumah tangga dalam negeri. Ukurannya yang tidak terlalu besar membuatnya tepat dijadikan satu kali hidangan makan favorit.
Ukuran semakin membesar di fase "parr"
Fase "fry" sudah dilalui, kini beranjak ke fase "parr". Ikan salmon akan tumbuh besar dan memiliki panjang 10-25 cm. Mereka mulai menjalani pra-adaptasi fisiologis untuk bersiap hidup di air laut. Terjadi perubahan internal dalam mekanisme pengaturan garam supaya mereka bisa hidup di air laut dengan kadar garam yang tinggi, tutur laman Marine Institute.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Saat berada di fase parr, mulai muncul garis-garis vertikal dan bintik-bintik untuk berkamuflase. Sembari tumbuh, ikan salmon akan mengonsumsi serangga air sebagai makanan utamanya. Mereka juga menjalani transformasi fisiologis yang disebut smoltifikasi sebagai persiapan untuk bermigrasi ke laut, jelas Downeast Salmon Federation.
Baca Juga: 7 Zona Kedalaman Laut dan Jenis Hewan yang Hidup di Sana, Tengok yuk!
Jenis Ikan Salmon di Indonesia
Sebenarnya tak ada satupun jenis ikan salmon yang berkembang di Indonesia secara alami. Sebab, semuanya merupakan suplai dari hasil impor negara lain agar memenuhi kebutuhan konsumsi di Indonesia.
Ikan salmon sendiri ada yang berukuran kecil dan besar. Namun, paling sering dibeli orang adalah yang berukuran kecil sebab sudah mencukupi kebutuhan dan harganya pun terjangkau.
Berikut jenis-jenis ikan salmon di Indonesia yang bisa dijumpai.
Baca Juga : Bolehkah Ibu Hamil Makan Seafood? Simak Disini
Masuklah ke fase dewasa
Akhirnya, sampai di fase dewasa. Salmon dewasa menghabiskan 1-4 tahun berenang di air laut. Ikan salmon dewasa memiliki berat 3,5-5,5 kilogram dan bisa tumbuh hingga 13,5 kilogram.
Sementara, panjang rata-rata adalah 70-75 cm. Ikan salmon dewasa dapat dikenali dari tubuhnya yang memiliki sisik berwarna perak-biru dengan bintik-bintik hitam.
Di antara semua spesies salmon, jenis chinook adalah yang paling besar. Biasanya, nelayan menggunakan udang sebagai umpan untuk menangkap ikan salmon chinook.
Menangkap ikan salmon tergolong sulit, karena mereka memiliki rahang yang kuat dan keras. Di Alaska, kita bisa berburu ikan salmon sepanjang bulan Mei hingga Juli.
Jenis Ikan Salmon di Indonesia yang Berukuran Kecil
Ini adalah varian yang paling umum dibeli oleh masyarakat karena memang ukurannya sudah mencukupi kebutuhan. Jadi jika pembeli hanya menginginkan untuk konsumsi keluarga ini adalah opsi paling tepat.
Ada beberapa varian yang masih mudah ditemui secara mudah harganya juga bervariasi. Berikut ini adalah beberapa jenis memiliki ukuran kecil atau dibawah 5.5 kilogram sehingga cukup untuk konsumsi keluarga.
Ini adalah salah satu jenis ikan salmon di Indonesia yang paling mudah ditemui ketika hendak membeli. Ukurannya tidak terlalu besar dengan bobot sekitar 3.5 sampai 5 kilogram satu ekor.
Dengan ukuran tersebut tentu saja cocok digunakan untuk satu kali hidangan bersama keluarga. Ciri spesifik dari varian ini adalah memiliki warna ungu seperti lebam terkena pukulan.
Meskipun begitu ciri tersebut adalah hal normal yang bisa ditemui di alam bebas. Kualitas dagingnya juga bagus sehingga cocok digunakan untuk sear fish atau cuisine lainnya.
Sockeye merupakan jenis ikan salmon di Indonesia yang paling sering digunakan untuk berbagai hidangan. Baik di restoran atau untuk memasak kebutuhan pribadi skala rumah tangga.
Ciri fisiknya cukup mencolok yaitu warna merah hampir orange sehingga mudah dibedakan. Dari bagian luar sendiri ukurannya juga relatif kecil jika dibandingkan dengan lainnya.
Bobot dari sockeye biasanya berkisar antara 2 sampai 2.5 kilogram saja setiap ekor. Jadi ini adalah opsi paling tepat digunakan untuk satu kali hidangan porsi satu keluarga.
Warna Daging Orange Cerah
Salmon yang masih segar akan terlihat berwarna orange cerah. Apabila pergi ke pasar dan mendapati salmon yang warnanya agak pucat, maka ikan tersebut mungkin sudah tidak segar dan tidak layak dikonsumsi.
Salmon utuh dan belum dipotong biasanya menunjukkan mata yang masih bening. Warna bening ini bukan berarti warna putih ya. Jika seperti itu, artinya salmin sudah tidak segar lagi dan mungkin sudah dibiarkan hingga berhari-hari.
Itulah jenis ikan salmon di Indonesia. Pastikan kamu mendapatkan ikan salmon yang berkualitas. Seperti diketahui, tidak semua tempat menjual ikan salmon segar. Umumnya ikan salmon terdapat di mall atau tempat-tempat yang dikunjungi kelas menengah ke atas.
Meski begitu, kamu bisa membeli daging salmon dan jenis seafood lainnya di aplikasi KingKong Meats. Pembelian disini tentu saja jauh lebih murah. Kamu juga hanya perlu pesan lewat aplikasi saja lalu tunggu pesanan sampai di rumah. Tidak hanya seafood, semua bahan masakan tersedia disini mulai dari daging sapi, daging ayam, telur ayam dan frozen.
Dengan penyimpanannya yang sudah menggunakan teknologi air blast freezer, maka tak perlu khawatir salmon tidak segar lagi saat akan dimasak. Sebab teknologinya sudah teruji dan terstandarisasi. Jadi, pastikan produk tetap segar.
Tahukah kamu, ikan salmon yang ada di piringmu yang disajikan menjadi sushi, ternyata memiliki siklus hidup yang panjang? Secara umum, ikan salmon lahir di sungai air tawar dan bermigrasi ke laut saat sudah dewasa. Lalu, ikan salmon harus kembali ke sungai tempat mereka lahir untuk bertelur.
Ikan ini pun bisa bermigrasi sangat jauh, hingga 3.000 kilometer. Ketahui lebih detail mengenai siklus hidup ikan salmon disini, yuk!
Chum (Oncorhynchus Keta)
Nah, jenis salmon satu ini berukuran tidak terlalu besar dan bahkan bobotnya saja hanya 3,5–5 kg per ekornya. Dengan ukuran demikian, rasanya sudah sangat cocok dijadikan hidangan keluarga di rumah.
Cara mengenali salmon jenis ini, bisa dari warna spesifiknya yang sangat khas yaitu warna ungu pada tubuhnya. Warna tersebut cenderung terlihat lebam layaknya setelah diberikan pukulan.
Kualitas daging chum juga sangat bagus. Jadi, cocok jika ingin digunakan untuk sear fish atau cuisine lain.
Sockeye (Oncorhynchus Nerka)
Mungkin kamu juga sudah pernah menikmati rasa salmon Sockeye ini. Sebab sudah sangat sering dihidangkan pada berbagai restoran jepang. Ikan ini punya ciri fisik yang sangat mencolok, yaitu warnanya merah hampir orang.
Jadi siapa saja yang baru melihat ikan ini mudah membedakannya. Ukuran tubuh ikan salmon ini pun relatif lebih kecil daripada yang lainnya. Beratnya hanya 2–2,5 kg per ekor.
Bobo.id - Salmon adalah ikan yang berasal dari keluarga Salmonidae.
Ada beberapa jenis ikan salmon, tapi yang paling banyak dan terkenal berasal dari Samudera Atlatik dan Samudera Pasifik.
Meskipun hidup di laut, ikan salmon lahir di sungai.
Ikan salmon betina akan bertelur di dataran sungai yang tinggi.
Sebelum bertelur, ia akan mengepakkan ekornya dengan tujuan untuk menyapu kerikil dari dasar sungai.
Akibatnya di dasar sungai terbentuk cekungan.
Nah, di cekungan itulah ikan salmon betina bertelur. Jumlahnya bisa sekitar 5.000 ekor.
Telur yang telah dibuahi oleh ikan salmon jantan, akan ditutup dengan kerikil.
Ikan salmon betina lalu pergi ke tempat lain untuk bertelur lagi dan bertelur lagi sampai telur dalam ovariumnya habis.
Ikan salmon betina itu bisa bertelur sampai 7 kali, lo.
Tak lama setelah bertelur, sebagian besar ikan salmon betina akan mati karena kelelahan.
BACA JUGA: Ikan Salmon, Hewan yang Sering Berpindah Tempat
Setelah telur-telur itu menetas, anak ikan akan menghabiskan waktunya untuk hidup di sungai antara enam bulan sampai tiga tahun, tergantung pada jenis ikannya.
Setelah itu ikan salmon muda akan berenang menuju laut.
Di sana mereka hidup selama 1 sampai 5 tahun.
Selama di laut ikan salmon makan udang, kepiting, dan ikan-ikan kecil.
Ketika ikan salmon sudah cukup dewasa, sudah waktunya bertelur, mereka kembali ke hulu sungai tempat mereka dilahirkan.
BACA JUGA: Ikan Salmon, Tidak Pernah Lupa Tempat Lahirnya
Dari Mana Ikan Salmon Tahu Tempat Lahirnya?
Ada beberapa pendapat:
Perjalanan Penuh Perjuangan
Ikan salmon kembali ke secara rombongan.
Perjalanan menuju hulu sungai itu penuh perjuangan.
Bayangkan! Jarak yang ditempuh rata-rata lebih dari 1000 km. Selama perjalanan ikan salmon puasa.
Perjalanannya menanjak dan melawan arus.
Karena itu Ikan salmon berenang dengan cara melompat.
Nah, dari caranya berenang itulah ikan salmon mendapat nama. Salmon berasal dari kata salmo. Salmo berasal dari kata salira yang berarti melompat.
Begiu berat perjuangan ikan salmon untuk bertelur, pantas saja banyak ikan salmon mati kelelahan setelah bertelur.
BACA JUGA: Migrasi Salmon, Perjalanan yang Sangat Jauh
Foto: Creative Commons
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi
SALMON adalah sejenis ikan yang termasuk dalam keluarga Salmonidae, yang mencakup ikan kembung, ikan arwana, dan lainnya. Memiliki jenis daging yang berwarna merah muda hingga orange, salmon memiliki citarasa dan nilai gizi yang tinggi.
Ikan salmon sangat diminati dalam dunia kuliner dan sering diolah dalam berbagai hidangan, seperti sushi, sashimi, serta hidangan lainnya.
Terdapat beberapa jenis salmon, seperti Salmon Atlantik yang berasal dari Samudera Atlantik, yang sering dibudidayakan untuk konsumsi.
Serta, Salmon Pasifik adalah ikan yang mencakup beragam spesies yang dapat ditemukan di sepanjang pantai barat Amerika Utara dan di wilayah utara Samudra Pasifik.
Mengandung sumber asam lemak Omega 3, protein berkualitas tinggi, dan nutrisi lainnya, ikan ini baik untuk kesehatan tubuh, terutama mendukung kesehatan jantung.
Mengutip channel YouTube Papaver Somnivera, berikut 8 fakta ikan salmon;
1. Dijuluki King of Fish
Salmon memiliki 8 spesies yang terdiri atas 7 salmon dari Samudera Pasifik dan 1 salmon dari Samudera Atlantik. Karena memiliki banyak spesies itu, salmon dikenal juga sebagai raja para ikan atau King of Fish.
(Foto: IG/@atlanticsalmonfishing)
Mereka dapat hidup di air tawar dan asin yang terus bermigrasi hingga ke hulu sungai untuk menitipkan telur-telur mereka. Terdapat 2 kelompok ikan yang juga melakukan imigrasi yaitu Katadromous, atau ikan yang bertelur dan lahir di air laut seperti ikan sidat.
Serta, kelompok Anadromus, yaitu ikan yang lahir di air tawar dan berimigrasi ke lautan, salah satunya adalah ikan salmon.
2. Punya kemampuan osmoregulasi
Salmon mampu beradaptasi di air asin dengan mengurangi zat garam berlebih dalam tubuhnya, yang dikeluarkan melalui insang dan urine untuk menjaga tubuhnya tetap seimbang.
Karena itu, mereka dikenal dengan kemampuan Osmoregulasi yang cukup penting dalam keberlangsungan hidupnya, terutama saat mereka berpindah dari air tawar ke air laut, sekaligus untuk mempertahankan kadar ion dan air pada salmon.
(Foto: IG/@atlanticsalmonfishing)
3. Salmon sangat hafal tempat kelahirannya
Uniknya, meski salmon tidak mengetahui siapa induk kandungnya, namun mereka mampu mengingat di mana mereka lahir karena memiliki memori. Bahkan, mereka mampu menemukan lokasi muara sungai, meskipun ikan-ikan itu harus berenang sejauh 50 km.
4. Proses imigrasi menuju hulu sungai
Dijuluki sebagai raja ikan, salmon akan melakukan perjalanan jauh atau migrasi pada saat musim gugur antara bulan September-November. Mereka akan menempuh jarak sekitar 2.500 km menuju laut maupun menuju lokasi di mana mereka dilahirkan.
Karena itu, mereka dikenal sebagai perenang yang andal. Bahkan, mereka mampu untuk melawan arus alir, menahan luka, dan bertahan dari predator. Hal ini dilakukan agar mereka dapat tiba di hulu sungai untuk bertelur, sehingga telur tersebut dapat berkembang menjadi bibit ikan yang baik.
Faktanya, bagi salmon setelah melepaskan telurnya di hulu sungai, maka baik salmon betina dan jantan akan mati karena kehabisan tenaga dan cadangan lemak saat proses imigrasi itu.
5. Bisa berubah warna jadi merah
Karena melewati proses imigrasi dalam waktu yang cukup lama, salmon akan berubah warna menjadi merah, di mana pigmen dalam tubuhnya akan mengubah warna kulit mereka, akibat dari habisnya cadangan lemak.
Perubahan warna ini dapat terjadi karena faktor pigmen dalam tubuh salmon mengandung Astaxanthin atau penyakit kimia yang terjadi pada hewan dan buah-buahan.
Namun, dengan senyawa itulah yang membuat salmon memiliki manfaat bagi tubuh yaitu dapat mencegah diabetes melitus, melindungi dari radikal bebas, dan lainnya.
Salmon juga mengalami ancaman kepunahan khususnya pada spesies salmon atlantik, karena rusaknya ekosistem sungai, perubahan alam, dan pembangunan bendungan sungai, yang dilakukan oleh manusia.
Akibatnya, salmon sulit untuk mendeteksi di mana mereka akan bertelur. Karena itu, salmon atlantik dilindungi oleh berbagai negara untuk menjaga tingkat populasi salmon tersebut.
Sedangkan salmon pasifik, diketahui mereka juga akan mati di saat mereka tidak mampu bertahan hidup di lautan. Sehingga, tubuh mereka akan menjadi makanan bagi para plankton dan telur-telur miliknya.
7. Salmon betina mampu hasilkan 8.000 telur
Beruang merupakan salah satu predator bagi salmon, di mana mereka akan menunggu ikan ini muncul ke permukaan. Tak hanya itu, salmon memiliki panjang sekitar 75 cm dengan beratnya yang mencapai 6 kg, dan memiliki sisik berwarna perak.
Selain itu dalam masa reproduksinya, salmon hanya dapat bertelur di air tawar. Sehingga, telur atau bayi tersebut akan menetas yang disebut Alevin. Uniknya, bayi salmon ini berwarna merah dan memiliki sebuah kantong yang menempel di tubuhnya.
(Foto: IG/@asfsalmon)
Salmon betina mampu menghasilkan sebanyak 8.000 telur, di mana salmon jantan akan datang untuk membuahi telur tersebut. Namun, tidak semua telur itu berhasil. Sehingga, untuk mendapatkan oksigen, telur salmon harus diletakkan di bawah kerikil, di sekitar air dingin dengan arus air yang baik.
8. Migrasi hal wajib bagi salmon
Setelah proses pembuahan, bayi salmon yang berusia 5 minggu akan tumbuh menjadi ikan kecil dengan panjang tubuhnya sekitar 2 cm. Dalam fase ini, bayi salmon akan belajar tentang alam liar dan mendeteksi bahaya.
Setelah dewasa atau berumur setahun, salmon akan berkumpul menjadi sebuah kelompok untuk melakukan perjalanan migrasi. Faktanya, salmon dapat hidup selama 2-7 tahun di lautan.
Hal ini bertujuan agar salmon dapat melepaskan telurnya di hulu sungai, yaitu lokasi yang baik bagi telur salmon, karena memiliki air yang bersih dan suasana tenang, serta jauh dari predator lainnya seperti bangau, anjing laut, dan manusia.
Bagi kamu yang suka ikan salmon, wajib mengetahui jenis ikan salmon di indonesia. Ikan salmon sering disajikan di restoran Jepang dan banyak disukai di Indonesia. Meskipun dibanderol dengan harga yang cukup tinggi, tetap saja banyak peminatnya karena rasa dagingnya sangat lezat.
Kantung telur hilang, berlanjut ke fase "fry"
Selanjutnya, kantung telur perlahan-lahan menghilang dan salmon beranjak ke fase "fry". Di fase ini, mereka sering berenang ke permukaan air untuk mengambil oksigen dan mulai makan. Fase fry berbeda-beda pada tiap spesies. Ikan salmon dari jenis Sockeye menghabiskan waktu di air tawar selama 1-2 tahun, sebelum akhirnya bermigrasi ke air laut.
Sementara, ikan salmon Chinook hanya menghabiskan waktu 5 bulan saja di fase fry. Di fase ini, makanan utamanya adalah invertebrata mikroskopis. Banyak atau tidaknya invertebrata mikroskopis tergantung pada suhu air, tingkat polusi serta persaingan dengan spesies ikan lainnya, ungkap laman Marine Institute.